More about me

Besides I love my God at the first place, my wife and my family at the second place, I also really love to teach and share to people how to maximized their potency.
Disamping saya mengasihi Tuhan saya di tempat pertama, istri dan keluarga saya di tempat kedua, saya juga sangat senang mengajar dan berbagi dengan orang-orang bagaimana memaksimalkan potensi mereka

MY CHILDHOOD

Saya dilahirkan dalam keluarga sederhana. Ayah dan ibu saya adalah seorang pekerja keras yang bekerja bukan hanya 8 jam sehari, namun mereka dapat bekerja hingga larut malam untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami. Kami bukan keluarga yang berkelimpahan, mungkin cenderung keluarga yang pas. Ketika saya bersekolah di taman kanak-kanak, rasanya hampir setiap hari saya dititipkan di rumah saudara saya karena orang tua saya sibuk bekerja seharian. Namun walaupun kami keluarga dengan ekonomi pas, satu hal yang saya ingat adalah kami tidak pernah kekurangan makanan. Orang tua saya bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan kami dan inilah yang saya pelajari dari kedua orang tua saya,  bahwa kita harus mengambil tanggung jawab untuk hidup yang dipercayakan kepada kita.

Seingat saya di masa kecil saya, saya tidak memiliki banyak mainan untuk dimainkan jadi saya berimajinasi dan menciptakan mainan-mainan saya sendiri dari brang-barang yang dapat saya temui di rumah. Hal positif dari membuat mainan sendiri adalah saya menjadi orang yang lebih kreatif karena kreatif muncul dari keterbatasan. Namun ternyata hal ini sedikit banyak berpengaruh negatif kepada mental saya. Saya cenderung menutup diri dan minder, khususnya ketika saya berjumpa dengan teman-teman atau saudara saya yang lebih berada secara finansial dan memiliki mainan yang bagus-bagus. Saya merasa rendah diri. Lama kelamaan hal ini membuat saya menjadi seorang pendiam, pemikir dan analitis. Bahkan karena tertutupnya saya, sampai pada suatu waktu saya bingung bagaimana caranya untuk tersenyum dan mengekspresikan diri saya.

MY TEENAGE

Alih-alih belajar denga baik, motivasi ketika saya masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan bangku kuliah adalah mencari uang sebanyak-banyaknya karena saya berpikir dengan uang yang banyak saya bisa membeli “dunia saya”. Sejak SMA saya sudah menjadi reseller sepatu, tas dan banyak hal lain yang bisa menghasilkan uang. Saya ingat di tahun 1997, saya dapat menjual beberpa sepatu dalam satu bulan dengan untung per pasang sepatu bisa mencapai Rp 500.000,- (bukan jumlah uang yang kecil waktu itu). Saya terus mencari banyak peluang bisnis yang ada untuk menghasilkan lebih banyak uang pada masa remaja saya.

MY FISRT BREAKTHROUGH

Suatu kali saya diajak teman untuk bergabung dengan sebuah perusahaan network marketing. Hal ini memaksa saya untuk berjualan, memotivasi team, berbicara depan umum dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab.

Ini adalah hal yang baru bagi saya. Jika saya berjualan satu per satu saya dapat menjual dengan mudah, namun berbicara dengan banyak orang…? Bertatap muka dengan banyak orang membenturkan antara keinginan sukses saya dengan kemindersan yang saya miliki. Saya sangat berjuang untuk mengatasi ketidakpercayaan diri saya. Mulai dari terbata-bata karena tidak terbiasa, merasa malu dan menyimpan harapan untuk bisa berubah saya maju terus walaupun waktu itu rasanya aneh sekali.

Beruntung saya memiliki seorang pemimpin yang menjadi mentor saya dalam lelalui semua hal ini. Ia memberi semangat dan dukungan yang tidak henti-hentinya. Saya tahu bahwa di saat itu saya tidak bagus ketika berbicara dengan orang banyak, skill saya sangat terbatas, namun yang luar biasa bagi saya adalah pemimpin saya tidak menyerah dan menaruh keyakinan bahwa saya pasti berubah menjadi lebih baik. Saya merasa didukung, diberikan ruang membuat salah, diberikan kepercayaan untuk menjadi versi diri saya yang terbaik.

“A leader is someone who holds her- or himself accountable for finding the potential in people and processes.”

– Brene Brown-

Seperti quotes diatas, ituah yang saya rasakan mengenai pemimpin saya, saya merasa potensi digali dan dikembangkan.

Ternyata ada hal lain dari pengalaman saya ini, lebih dari sekedar tampil dan berbicara di depan umum. Saya seperti menemukan sisi diri saya yang lainnya, saya menyukai apa yang saya kerjakan. Saya senang berbagi dan menyemangati orang lain. Khususnya ketika saya melihat sungguh-sungguh terjadi perubahan dan terobosan pada diri orang lain menjadi lebih baik. Saya seperti menyaksikan  desain besar Tuhan dalam diri orang tersebut dinyatakan.

MY PRESENT

Apa yang selalu ada dalam hati saya adalah menjadi positive impact kepada banyak orang. Saya tahu impact yang saya rasakan dari para pemmpin yang membantu mengubah hidup saya untuk menjadi seperti saat ini sangat besar. Memang ada harga yang saya bayar, pengorbanan dan keberanian menjalani proses untuk menjadi lebih baik, namun satu hal yang membuat saya benar-benar berubah adalah keyakinan dan ketulusan mentor dan para pemimpin saya dalam meningkatkan hidup saya. Hal-hal inilah yang ingin saya trasfer kepada banyak orang yaitu keyainan dan ketulusan.

Coaching dan training adalah hal yang saya lakukan dengan senang hati dan menjadi bagian dari rutinitas saya, dan disamping itu saya memiliki keluarga yang sangat saya sayangi. Memiliki seorang istri dan dua orang anak yang mendukung apa yang saya kerjakan merupakan anugerah yang sangat besar dalam hidup saya. Merekalah inspirasi saya, tempat saya sharing ide-ide saya, tempat saya diasah dan praktek menjadi lebih baik lagi. Ternyata sisi paling jujur saya ada di dalam keluarga ini, mereka adalah my super little team.

Get in touch more:
michaelsafardan@gmail.com
+62812 8703 8191

https://www.instagram.com/michaelsafardan/